Thursday, October 20, 2011

Tips Mentor Cerdas (on Being a Great Mentor)

Jadi mentor idaman? Pengennya sih… Beberapa tips di bawah ini mungkin bisa membantu :
¨       Tetapkan guidelines dalam kelompok di awal, eksplor segala harapan baik dari mentee mupun dari mentor, dan buat kesepakatan tentang apa yang akan dilakukan bersama-sama untuk mencapainya. Jika perlu tetapkan juga mekanisme reward and punishment dalam kelompok.
¨       Show, not just tell. Jadilah TELADAN yang baik buat mentee.
¨       Feel, not only think. Cobalah memahami apa yang dirasakan oleh mentee dan bagaimana suasana forum.
¨       Jelaskan pada para mentee bahwa para mentee bersaudara, dan kebersamaan yang ada adalah bagaikan keluarga, bukan sekedar kelompok.
¨       Sempatkan waktu untuk menguasai materi yang akan diberikan pada mentee.
¨       Ingatlah bahwa tersedia berbagai macam cara untuk menyampaikan materi. Mentor dapat menyampaikan materi secara langsung, dengan menceritakan cerita/kisah yng relevan, melalui games, melalui muhasabah, menugaskan mentee membaca buku sebelumnya, menonton VCD bersama, dan banyak lainnya… Just be creative, and enjoy the forum!
¨       Jangan lupa mempersiapkan ruhiyah sebelum melaksanakan mentoring. Perbanyak amal yaumi dan berdoa pada Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah-lah yang menguasai hati-hati para mentee…

Kunci menjadi orang yang populer dan disukai :
  1. Memberikan perhatian penuh pada lawan bicara.
  2. Melupakan diri sendiri
  3. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati :
    1. Tatap matanya selagi ia berbicara
    2. Tunjukkan minat pada apa yang ia katakan
    3. Condongkan badan ke arah orang itu.
    4. Gunakan umpan balik agar ia tetap berbicara
    5. Ajukan pertanyaan jika perlu

Apapun metode yang dipilih, hal yang harus tetap diperhatikan oleh seorang
mentor dalam menjalankan mentoring adalah :
·         Menggunakan bahasa yang komunikatif (sederhana) dan mudah dipahami peserta
·         Menggiatkan dan memotivasi daya berpikir peserta dan menciptakan suasana yang komunikatif (peserta-mentor atau peserta-peserta).
·         Memantau terus perkembangan peserta (pada forum formal maupun informal, silaturahim kekost, dll).
·         Menggunakan bahasa tubuh (kepala, tangan, muka mulut) untuk mempertahankan konsentrasi peserta.
·         Disiplin dalam waktu (ontime).
·         Konsekuen atas kontrak belajar (kesepakatan kelompok) yang telah disepakati (misalnya bila terlambat, baik mentor maupun peserta harus ada hukumannya)
·         Menanamkan perasaan kebersamaan belajar pada mentor dan peserta.

SUPLEMEN

Dalam rangka ta’liful qulub ( menyatukan hati manusia dengan taufiq Allah), kita harus memperhatikan hal berikut :
  1. Menanamkan pada diri mad’u, bahwa kamu menyeru mereka kepada sebuah prinsip nilai, bukan demi keuntungan pribadi. Tanamkan dalam perasaan mereka bahwa kamu tidak menginginkan dari mereka balasan, tidak pula ucapan terimakasih. Akan tetapi kamu hanya menginginkan agar kebaikan menyertai mereka semua. Ibarat kamu melihat mereka hendak terjerumus ke jurang neraka, maka kamu ingin menyelamatkannya.
  2. Memberi kesan kepada mad’u bahwa kamu selalu menaruh perhatian kepadanya dan menginginkan kebaikan kepadanya.
  3. Tidak bersikap keras meski hanya dengan kata-katamu.
     Al-Quran tidak menyebut kekerasan kecuali pada 2 tempat :
       1.Di tengah peperangan dalam menghadap musuh.
       2.Ketika melaksanakan hukuman syar’I bagi pelaku kejahatan

d.   Hendaknya kamu membuat mad’u itu dekat denganmu, berseri muka di hadapannya, dan jangan mencari kekurangannya
e.   Hendaknya kamu menghadapkan wajahmu ketika berbicara kepadanya dan janganlah kamu putus pembicaraannya, dan jangan pula kamu lecehkan kata-katanya.
f.    Ketika berbicara dengan mad’u, janganlah kamu merasa tinggi daripadanya dan disesuaikan dengan posisinya.
g.   Hendaknya engkau menasihati mad’u dengan rahasia, janganlah engkau membuka aibnya di hadapan banyak orang.
h.   Memberi hadiah kepada madu untuk melunakkan hatinya.
i.    Hendaknya seorang da’I merangsang tekad madu agar hatiny terbuka menerima kebenaran.
j.    Hendaklah menjauhi perselisihan dalam masalah fiqh dan meninggalkan debat atau saling berbangga diri dengan pendapatnya.

Al-Qur’an diturunkan untuk mengenalkan kepada manusia, sebelum memberikan mereka beban dengan perintah apapun. Empat persoalan itu adalah :
    1. Mengenalkan manusia tentang Rabb ( Yang Menciptakan, Memberi, dan Memelihara) mereka, agar manusia beribadah kepada-Nya.
    2. Mengenalkan akan diri mereka, agar mereka memahami hakikat keberadaan atau eksistensi mereka.
    3. Mengenalkan tentang al kaun (alam semesta) agar mereka menggunakan dan memakmurkannya.
    4. Mengenalkan mereka tentang al mashiir (akhir perjalanan hidup) yang menanti-nanti mereka di akhirat.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home